Halo
teman-teman semua.. kali ini saya akan berbagi sedikit info mengenai internet
untuk pembelajaran, nah berikut ini sedikit informasinya, semoga bermanfaat
dan selamat membaca..
Internet merupakan singkatan dari interconection and networking, yakni
sebuah jaringan global yang menghubungkan komputer satu dengan komputer lainnya
sehingga memungkinkan adanya akses komunikasi dan pertukaran informasi antara satu
sama lain. Atas pengertian itu maka internet disebut juga sebagai perpustakaan
dunia yang menyediakan berbagai macam informasi dan
ilmu pengetahuan yang dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja sehingga tidak ada batasan ruang dan waktu. Atas dasar itu muncul lah konsep pengembangan internet sebagai media pembelajaran yang disebut dengan moodle.
ilmu pengetahuan yang dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja sehingga tidak ada batasan ruang dan waktu. Atas dasar itu muncul lah konsep pengembangan internet sebagai media pembelajaran yang disebut dengan moodle.
Moodle
adalah singkatan dari Modular Object Oriented
Dynamic Learning Environment yang merupakan sebuah program aplikasi yang
dapat mengubah media pembelajaran ke dalam bentuk web. Aplikasi
ini memungkinkan siswa untuk masuk kedalam “ruang kelas” digital untuk mengakses
materi-materi pembelajaran. Dengan menggunakan Moodle, kita dapat membuat
materi pembelajaran, kuis, jurnal elektronik dan lain-lain. Moodle merupakan
sebuah aplikasi Course Management System (CMS) yang dapat di-download
secara gratis, digunakan ataupun dimodifikasi oleh siapa saja dengan lisensi
secara GNU (General Public License). Anda dapat mendownload aplikasi
Moodle di alamat http://www.moodle.org. Saat ini Moodle sudah digunakan pada
lebih dari 150.000 institusi di lebih dari 160 negara didunia.
Menurut A. W. Bates
manfaat pembelajaran elektronik terdiri atas 4 hal, yaitu :
1.
Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta
didik dengan guru atau instruktur (enhance interactivity)
Apabila dirancang secara
cermat, pembelajaran elektronik dapat meningkatkan kadar interaksi
pembelajaran, baik antara peserta didik dengan guru/instruktur, antara sesama
peserta didik, maupun antara peserta didik dengan bahan belajar (enhance
interactivity). Berbeda halnya dengan pembelajaran yang bersifat konvensional.
Tidak semua peserta didik dalam kegiatan pembelajaran konvensional dapat,
berani atau mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan ataupun
menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi. Mengapa? Karena pada
pembelajaran yang bersifat konvensional, kesempatan yang ada atau yang
disediakan dosen/guru/instruktur untuk berdiskusi atau bertanya jawab sangat
terbatas. Biasanya kesempatan yang terbatas ini juga cenderung didominasi oleh
beberapa peserta didik yang cepat tanggap dan berani. Keadaan yang
demikian ini tidak akan terjadi pada pembelajaran elektronik. Peserta didik
yang malu maupun yang ragu-ragu atau kurang berani mempunyai peluang yang luas
untuk mengajukan pertanyaan maupun menyampaikan pernyataan/pendapat tanpa
merasa diawasi atau mendapat tekanan dari teman sekelas (Loftus, 2001).
2.
Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan
kapan saja (time and place flexibility)
Mengingat sumber belajar yang sudah
dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses oleh peserta didik melalui
internet, maka peserta didik dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar
ini kapan saja dan dari mana saja (Dowling, 2002). Demikian juga dengan
tugas-tugas kegiatan pembelajaran, dapat diserahkan kepada instruktur begitu
selesai dikerjakan. Tidak perlu menunggu sampai ada janji untuk bertemu dengan
guru. Peserta didik tidak terikat ketat dengan waktu dan tempat penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran sebagaimana halnya pada pendidikan konvensional.
3.
Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential
to reach a global audience)
Dengan fleksibilitas waktu dan
tempat, maka jumlah peserta didik yang dapat dijangkau melalui kegiatan
pembelajaran elektronik semakin lebih banyak atau meluas. Ruang dan tempat
serta waktu tidak lagi menjadi hambatan. Siapa saja, di mana saja, dan kapan
saja, seseorang dapat belajar. Interaksi dengan sumber belajar dilakukan
melalui internet. Kesempatan belajar benar-benar terbuka lebar bagi siapa saja
yang membutuhkan.
4. Mempermudah penyempurnaan dan
penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable
capabilities).
Fasilitas yang tersedia dalam
teknologi internet dan berbagai perangkat lunak yang terus berkembang turut
membantu mempermudah pengembangan bahan belajar elektronik. Demikian juga
dengan penyempurnaan atau pemutakhiran bahan belajar sesuai dengan tuntutan
perkembangan materi keilmuannya dapat dilakukan secara periodik dan mudah. Di
samping itu, penyempurnaan metode penyajian materi pembelajaran dapat pula
dilakukan, baik yang didasarkan atas umpan balik dari peserta didik maupun atas
hasil penilaian instruktur selaku penanggung-jawab atau pembina materi pembelajaran
itu sendiri.
Pengetahuan dan keterampilan untuk
pengembangan bahan belajar elektronik ini perlu dikuasai terlebih dahulu oleh
guru yang akan mengembangkan bahan belajar elektronik. Demikian juga dengan
pengelolaan kegiatan pembelajarannya sendiri. Harus ada komitmen dari guru yang
akan memantau perkembangan kegiatan belajar peserta didiknya dan sekaligus
secara teratur memotivasi peserta didiknya.
(Dikutip dari berbagai
sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar