Impian setiap
manusia adalah memiliki masa depan baru, menjadi manusia baru, dan juga tentu
hidup baru yang lebih baik dari sebelumnya. Manusia yang memiliki prinsip tidak
pernah menyediakan dirinya untuk ditentukan oleh orang lain justru sebaliknya
mereka akan membantu manusia lain dalam menentukan masa depannya. Dalam
menggapai masa depan tentu kita menghadapi banyak rintangan dan
persoalan-persoalan serta masalah-masalah mengenai hidup yang terus berjalan,
cara kita menjawab semua permasalahan hidup akan sangat menentukan kualitas
hidup yang hendak kita pilih nantinya, baik atau buruk kita yang tentukan.
Setiap pilihan akan mempengaruhi dua
pihak sekaligus, yaitu diri kita sendiri dan juga orang lain. Maka sangatlah
penting menentukan arah dan jalan masa depan kita secara benar dan berdasarkan
nilai kebajikan. Pikiran, tindakan, dan jalan yang kita pilih akan sangat
mempengaruhi hdup ini, menjadi manusia bermartabat atau menjadi manusia yang
nista. Landasan kita dalam memilih adalah bahwa gerak hidup manusia itu
seharusnya meningkatkan kemanusiaan dan bukan sebaliknya.
1. Tujuan dan pikiran yang mulia-maksudnya kita harus
memiliki tujuan hidup yang tinggi yang tidak hanya untuk perbaikan hidup diri
sendiri melainkan juga untuk perbaikan hidup orang lain. Sikap kita sebagai
manusia yang berprinsip haruslah memikirkan perubahan nasib orang lain, tidak
dengki atas keberhasilan orang lain, serta bersedia untuk belajar dan menarik
pelajaran dari keberhasilan orang lain.
2. Bertindak seperti garam-tidak
terlihat namun sangat terasa manfaaatnya. Tidak mudah ikut dalam arus yang
tidak benar. Setiap tindakan haruslah berdasarkan pertimbangan akan baik
buruknya. Sebagai makhluk hidup kita harus mengabdikan diri pada lingkungan, dan menjamin bahwa setiap tindakan kita tidak
merugikan alam maupun manusia lain. Dalam berbuat kita janganlah mengharap
pamrih atau ketenaran semata melainkan harus dari hati yang ikhlas. Ingat pohon
yang tinggi akan lebih banyak diterpa angin ketimbang rerumputan.
3.
Senantiasa mengambil jalan yang benar-dimana ada kebajikan disitulah jalan yang
benar. Jalan yang benar tidak merugikan dan menyengsarakan orang lain. Misalnya
sikap perlawanan terhadap kejahatan yang dilakukan tanpa adanya tindakan
kejahatan, itu merupakan salah satu contoh jalan yang benar yaitu dengan cara
merubah keadaan yang buruk menjadi keadaan yang lebih baik dan bermakna tanpa
menggunakan keburukan.
Perubahan masyarakat akan terjadi
jika para individunya mencapai sebuah sukses, dan kesuksesaan seorang individu
tidak akan bisa dicapai tanpa adanya perubahan menyeluruh pada masyarakat.
Jadi, pada intinya dua hal tersebut saling melengkapi dan berkaitan satu sama
lain. Kesuksesan individu tidak akan dapat diraih jika kondisi lingkungannya
tidak mendukung dan begitu sebaliknya lingkungan yang tidak mendukung akan
menciptakan individu yang sulit mencapai kesuksesan. Darimana kita harus
melakukan perubahan? Mulailah dari hal apa yang paling mungkin dilakukan, dari
hal-hal kecil dan sederhana temtunya.
Buku ilmiah bisa saja berkhotbah
bahwa air sungai yang tidak dimasak mengandung banyak kuman, tetapi ketika kita
berada di hutan dan dalam keadaan kesulitan air bersih, maka meminum air sungai
tidak akan menjadikan perut kita sakit. Alam memiliki suatu kompleksitas yang
sulit terukur dan tidak semua bisa disebutkandengan kata. Setiap realitas
kehidupan pasti memiliki sejarah perkembangannya sendiri, dan kita harus
menghargai itu. Untuk mengubah kehidupan secara nyata maka kita perlu merubah
pribadi diri, yang nantinya kita gunakan sebagai penyokong dalam melakukan
perubahan sosial. Perubahan itu diharapkan dapat melahirkan pribadi yang bukan
hanya mampu menyelamatkan diri dari krisis tetapi juga merintis jalan untuk
menyelamatkan manusia lain. Pribadi tersebut tidak hanya memikirkan kemajuan
diri sendiri melainkan juga perbaikan kehidupan masyarakat. Tidak perlu
menunggu menjadi pemimpin besar untuk menjadi manusia berkualitas sosial.
Justru anda baru bisa menjadi orang besar setelah anda menumpuk bata-bata
kebaikan menjadi anak tangga kesuksesan.
Terkadang memilih adalah jalan yang
sulit, apalagi untuk pilihan hidup. Pilihan yang sulit adalah pilihan yang
dengan sadar dan berkomitmen yakni memuat tanggung jawab untuk mewujudkan
pilihan tersebut. Kebanyakan orang membiarkan hidupnya mengalir seperi air dan
lantas menyatakan bahwa itu adalah takdir. Manusia yang memiliki kesempatan
memikirkan masa depannya adalah mereka yang berani, berani menatap jauh masa
depan meskipun medan kedepan penuh dengan ketidakpastian hidup. Masa depan itu
tak semudah yang kita bayangkan, kita bisa saja melihat pendaki yang berhasil
menaklukkan gunung sebagai hal yang mudah. Tetapi saat anda menjalani sendiri
tapak demi tapak, langkah demi langkah anda akan merasa betapa berat pendakian.
Butuh lebih dari sekedar tekad untuk mewujudkan masa depan, melainan kita juga
butuh kemampuan, keberaniaan, dan juga kemauan tiada banding (pantang menyerah).
Keinginan untuk merubah hidup pada
dasarnya akan berhadapan dengan pagar-pagar pengalang. Pertama, pagar
pribadi-diri sendiri. Kenalilah diri anda, maka anda akan selamat. Merupakan
sebuah petuah yang sering kita dengar. Sebagian dari kita mungkin saja mengenal
dirinya sendiri tetapi sebagian besar manusia bisa dipastikan tidak mengenal
dirinya sendiri. Melihat diri sendiri merupakan pekerjaan yang maha sulit,
ibarat kata kuman di seberang lautan terlihat, gajah di pelupuk mata tidak
terlihat. Kedua, pagar lingkungan-di luar diri pribadi. Tidak banyak waktu
untuk mengaktualisasi diri pribadi sebagai manusia ataupun membuat semacam
renungan mengenai keadaan yang berkembang. Betapapun besar usaha perubahan diri
yang dilakukan namun apabila tidak didukung situasi yang kondusif, maka sangat
sulit memperoleh manfaat dari perubahan diri tersebut. Tidak semua hambatan
pribadi berasal dari dalam diri, bisa juga hambatan itu berasal dari luar.
Kemampuan kita dalam menentukan letak masalah akan menentukan upaya kita dalam
mengaktualisasikan kapasitas kemampuan diri, kemampuan mengatasi masalah akan
sangat menentukan kualitas nasib dan masa depan kita.
Ketika kita ingin mengubah diri
berarti kita sedang berhijrah dari kondisi krisis multidimensi menuju hidup
yang lebih baik. Krisis yang dimaksud bukan hanya menurunnya kualitas hidup
manusia melainkan juga menurunnya kualitas kemanusiaan. Ilmu pengetahuan dan
teknologi justru mengasingkan manusia dari lingkungannya. Harusnya teknologi yang menyesuaikan manusia tetapi
malah sebaliknya manusialah yang menyesuaikan diri terhadap teknologi
(astagfirullah..).
Untuk mengubah diri perlu dilakukan
langkah perubahan yang nyata. Tidak hanya sekedar berandai-andai melainkan
harus menyusun langkah perubahan yang dibutuhkan. Pertama, peneguhan diri dan
penanaman prinsip untuk mendorong agar perubahan menjadi keadaan yang lebih
baik dan bermakna. Tanpa usaha, perubahan tidak akan datang. Kedua, meyakini
pilihan langkah sebagai jalan terakahir yang harus ditempuh karena merasa bahwa
keadaan ini tidak mungkin bisa dipertahankan lagi. Usaha yang kongkrit
merupakan jawaban kongkrit untuk menuju perubahan. Perubahan adalah langkah
untuk mengakhiri keterpurukan serta membuka gerbang baru dengan tatanan hidup
yang lebih baik. Ketiga, tidak bergantung pada orang lain. Menentukan arah yang
hendak dituju, sehingga perubahan bukan merupakan suatu kebetulan yang tanpa
arah. Melakuakan perubahan berarti meninggalkan sikap pasrah.
Cara melakukan perubahan cukup
sederhana, dimulai dari diri sendiri. Siapa yang ingin mengubah dunia, maka dia
sendiri juga harus berubah. Kemudian kita harus menetapkan keyakinan. Pantang pulang
sebelum sampai tujuan dan juga harus teguh dalam pendirian. Langkah selanjutnya
adalah kejernihan pikiran. Perubahan tidak bisa dijalankan dalam jangka waktu
yang pendek melainkan harus bertahap dan butuh proses, maka dari itu dibutuhkan
kejernihan dalam berfikir sehingga perubahan yang diciptakan bisa bernilai dan
bermakna. Berikutnya adalah melakukan apa yang paling mungkin dilakukan. Kita
berorientasi pada kenyataan bukan sekedar sebuah impian tanpa tindakan. Dan
terakhir, yaitu memulai. Betapapun dekat jarak suatu tujuan, namun bila langkah
pertama tidak pernah dilakukan, maka tujuan tidak akan pernah bisa dicapai.
Beranikanlah diri anda untuk segera memulai langkah pertama.
Untuk mencapai kehidupan baru perlu
dilakukan perubahan yang berdasarkan nilai kebajikan, sehingga perubahan bisa
bermakna bagi sesama. Diperlukan juga langkah khusus, sebab kita perlu
mengenali masalah dan cara mengatasi masalah tersebut. Masalah akan menjadi
terus membesar dan rumit apabila kita tidak menyelesaikannya dengan langkah
yang tepat.
(dikutip dari buku karya dadang juliantara bangkit dan bermakna)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar