Search

Follow Us @soratemplates

Selasa, 22 Maret 2016

Hidup Baru Manusia Baru


Impian setiap manusia adalah memiliki masa depan baru, menjadi manusia baru, dan juga tentu hidup baru yang lebih baik dari sebelumnya. Manusia yang memiliki prinsip tidak pernah menyediakan dirinya untuk ditentukan oleh orang lain justru sebaliknya mereka akan membantu manusia lain dalam menentukan masa depannya. Dalam menggapai masa depan tentu kita menghadapi banyak rintangan dan persoalan-persoalan serta masalah-masalah mengenai hidup yang terus berjalan, cara kita menjawab semua permasalahan hidup akan sangat menentukan kualitas hidup yang hendak kita pilih nantinya, baik atau buruk kita yang tentukan.
            Setiap pilihan akan mempengaruhi dua pihak sekaligus, yaitu diri kita sendiri dan juga orang lain. Maka sangatlah penting menentukan arah dan jalan masa depan kita secara benar dan berdasarkan nilai kebajikan. Pikiran, tindakan, dan jalan yang kita pilih akan sangat mempengaruhi hdup ini, menjadi manusia bermartabat atau menjadi manusia yang nista. Landasan kita dalam memilih adalah bahwa gerak hidup manusia itu seharusnya meningkatkan kemanusiaan dan bukan sebaliknya.
            Tiga prinsip yang harus dijadikan landasan dalam melangkah, yaitu :
1. Tujuan dan pikiran yang mulia-maksudnya kita harus memiliki tujuan hidup yang tinggi yang tidak hanya untuk perbaikan hidup diri sendiri melainkan juga untuk perbaikan hidup orang lain. Sikap kita sebagai manusia yang berprinsip haruslah memikirkan perubahan nasib orang lain, tidak dengki atas keberhasilan orang lain, serta bersedia untuk belajar dan menarik pelajaran dari keberhasilan orang lain.
2. Bertindak seperti garam-tidak terlihat namun sangat terasa manfaaatnya. Tidak mudah ikut dalam arus yang tidak benar. Setiap tindakan haruslah berdasarkan pertimbangan akan baik buruknya. Sebagai makhluk hidup kita harus mengabdikan diri pada lingkungan,  dan menjamin bahwa setiap tindakan kita tidak merugikan alam maupun manusia lain. Dalam berbuat kita janganlah mengharap pamrih atau ketenaran semata melainkan harus dari hati yang ikhlas. Ingat pohon yang tinggi akan lebih banyak diterpa angin ketimbang rerumputan.
3. Senantiasa mengambil jalan yang benar-dimana ada kebajikan disitulah jalan yang benar. Jalan yang benar tidak merugikan dan menyengsarakan orang lain. Misalnya sikap perlawanan terhadap kejahatan yang dilakukan tanpa adanya tindakan kejahatan, itu merupakan salah satu contoh jalan yang benar yaitu dengan cara merubah keadaan yang buruk menjadi keadaan yang lebih baik dan bermakna tanpa menggunakan keburukan.
            Perubahan masyarakat akan terjadi jika para individunya mencapai sebuah sukses, dan kesuksesaan seorang individu tidak akan bisa dicapai tanpa adanya perubahan menyeluruh pada masyarakat. Jadi, pada intinya dua hal tersebut saling melengkapi dan berkaitan satu sama lain. Kesuksesan individu tidak akan dapat diraih jika kondisi lingkungannya tidak mendukung dan begitu sebaliknya lingkungan yang tidak mendukung akan menciptakan individu yang sulit mencapai kesuksesan. Darimana kita harus melakukan perubahan? Mulailah dari hal apa yang paling mungkin dilakukan, dari hal-hal kecil dan sederhana temtunya.
            Buku ilmiah bisa saja berkhotbah bahwa air sungai yang tidak dimasak mengandung banyak kuman, tetapi ketika kita berada di hutan dan dalam keadaan kesulitan air bersih, maka meminum air sungai tidak akan menjadikan perut kita sakit. Alam memiliki suatu kompleksitas yang sulit terukur dan tidak semua bisa disebutkandengan kata. Setiap realitas kehidupan pasti memiliki sejarah perkembangannya sendiri, dan kita harus menghargai itu. Untuk mengubah kehidupan secara nyata maka kita perlu merubah pribadi diri, yang nantinya kita gunakan sebagai penyokong dalam melakukan perubahan sosial. Perubahan itu diharapkan dapat melahirkan pribadi yang bukan hanya mampu menyelamatkan diri dari krisis tetapi juga merintis jalan untuk menyelamatkan manusia lain. Pribadi tersebut tidak hanya memikirkan kemajuan diri sendiri melainkan juga perbaikan kehidupan masyarakat. Tidak perlu menunggu menjadi pemimpin besar untuk menjadi manusia berkualitas sosial. Justru anda baru bisa menjadi orang besar setelah anda menumpuk bata-bata kebaikan menjadi anak tangga kesuksesan.
            Terkadang memilih adalah jalan yang sulit, apalagi untuk pilihan hidup. Pilihan yang sulit adalah pilihan yang dengan sadar dan berkomitmen yakni memuat tanggung jawab untuk mewujudkan pilihan tersebut. Kebanyakan orang membiarkan hidupnya mengalir seperi air dan lantas menyatakan bahwa itu adalah takdir. Manusia yang memiliki kesempatan memikirkan masa depannya adalah mereka yang berani, berani menatap jauh masa depan meskipun medan kedepan penuh dengan ketidakpastian hidup. Masa depan itu tak semudah yang kita bayangkan, kita bisa saja melihat pendaki yang berhasil menaklukkan gunung sebagai hal yang mudah. Tetapi saat anda menjalani sendiri tapak demi tapak, langkah demi langkah anda akan merasa betapa berat pendakian. Butuh lebih dari sekedar tekad untuk mewujudkan masa depan, melainan kita juga butuh kemampuan, keberaniaan, dan juga kemauan tiada banding (pantang menyerah).
            Keinginan untuk merubah hidup pada dasarnya akan berhadapan dengan pagar-pagar pengalang. Pertama, pagar pribadi-diri sendiri. Kenalilah diri anda, maka anda akan selamat. Merupakan sebuah petuah yang sering kita dengar. Sebagian dari kita mungkin saja mengenal dirinya sendiri tetapi sebagian besar manusia bisa dipastikan tidak mengenal dirinya sendiri. Melihat diri sendiri merupakan pekerjaan yang maha sulit, ibarat kata kuman di seberang lautan terlihat, gajah di pelupuk mata tidak terlihat. Kedua, pagar lingkungan-di luar diri pribadi. Tidak banyak waktu untuk mengaktualisasi diri pribadi sebagai manusia ataupun membuat semacam renungan mengenai keadaan yang berkembang. Betapapun besar usaha perubahan diri yang dilakukan namun apabila tidak didukung situasi yang kondusif, maka sangat sulit memperoleh manfaat dari perubahan diri tersebut. Tidak semua hambatan pribadi berasal dari dalam diri, bisa juga hambatan itu berasal dari luar. Kemampuan kita dalam menentukan letak masalah akan menentukan upaya kita dalam mengaktualisasikan kapasitas kemampuan diri, kemampuan mengatasi masalah akan sangat menentukan kualitas nasib dan masa depan kita.
            Ketika kita ingin mengubah diri berarti kita sedang berhijrah dari kondisi krisis multidimensi menuju hidup yang lebih baik. Krisis yang dimaksud bukan hanya menurunnya kualitas hidup manusia melainkan juga menurunnya kualitas kemanusiaan. Ilmu pengetahuan dan teknologi justru mengasingkan manusia dari lingkungannya. Harusnya  teknologi yang menyesuaikan manusia tetapi malah sebaliknya manusialah yang menyesuaikan diri terhadap teknologi (astagfirullah..).
            Untuk mengubah diri perlu dilakukan langkah perubahan yang nyata. Tidak hanya sekedar berandai-andai melainkan harus menyusun langkah perubahan yang dibutuhkan. Pertama, peneguhan diri dan penanaman prinsip untuk mendorong agar perubahan menjadi keadaan yang lebih baik dan bermakna. Tanpa usaha, perubahan tidak akan datang. Kedua, meyakini pilihan langkah sebagai jalan terakahir yang harus ditempuh karena merasa bahwa keadaan ini tidak mungkin bisa dipertahankan lagi. Usaha yang kongkrit merupakan jawaban kongkrit untuk menuju perubahan. Perubahan adalah langkah untuk mengakhiri keterpurukan serta membuka gerbang baru dengan tatanan hidup yang lebih baik. Ketiga, tidak bergantung pada orang lain. Menentukan arah yang hendak dituju, sehingga perubahan bukan merupakan suatu kebetulan yang tanpa arah. Melakuakan perubahan berarti meninggalkan sikap pasrah.
            Cara melakukan perubahan cukup sederhana, dimulai dari diri sendiri. Siapa yang ingin mengubah dunia, maka dia sendiri juga harus berubah. Kemudian kita harus menetapkan keyakinan. Pantang pulang sebelum sampai tujuan dan juga harus teguh dalam pendirian. Langkah selanjutnya adalah kejernihan pikiran. Perubahan tidak bisa dijalankan dalam jangka waktu yang pendek melainkan harus bertahap dan butuh proses, maka dari itu dibutuhkan kejernihan dalam berfikir sehingga perubahan yang diciptakan bisa bernilai dan bermakna. Berikutnya adalah melakukan apa yang paling mungkin dilakukan. Kita berorientasi pada kenyataan bukan sekedar sebuah impian tanpa tindakan. Dan terakhir, yaitu memulai. Betapapun dekat jarak suatu tujuan, namun bila langkah pertama tidak pernah dilakukan, maka tujuan tidak akan pernah bisa dicapai. Beranikanlah diri anda untuk segera memulai langkah pertama.

            Untuk mencapai kehidupan baru perlu dilakukan perubahan yang berdasarkan nilai kebajikan, sehingga perubahan bisa bermakna bagi sesama. Diperlukan juga langkah khusus, sebab kita perlu mengenali masalah dan cara mengatasi masalah tersebut. Masalah akan menjadi terus membesar dan rumit apabila kita tidak menyelesaikannya dengan langkah yang tepat.

(dikutip dari buku karya dadang juliantara bangkit dan bermakna)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar